Shalat
merupakan tiang agama dan menjadi ‘amal yang pertama kali akan dihisab
di yaumil qiyamah kelak. Nabi melanjutkan ”Jika shalat baik maka baik
pula seluruh amalan lainnya, begitu pula sebaliknya “. Namun ada
keprihatinan saat saya membaca satu keterangan bahwa di yaumil qiyamah
nanti ada seorang hamba yang selalu mengerjakan shalat, tapi ketika ia
ingin meminta pahala dari ibadah shalatnya itu, apa yang terjadi?
Ternyata kata Rasul :
ﻟُﻔَّﺖْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﻠَﻒُّ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏُ ﺍﻟْﺨَﻠَﻖُ
ﻓَﻴُﻀْﺮَﺏُ ﺑِﻬَﺎﻭَﺟْﻬُﻪُ
“Allah
lipat ibadah shalatnya itu seperti sepotong kain yang buruk, lalu Allah
lempar ke muka orang tersebut, pertanda shalatnya tidak diterima “.
Karena itu rasanya perlu untuk mengangkat note ringan ini sebagai bahan
renungan buat kita semua…
Siapakah kira-kira hamba yang shalatnya diterima?
Dalam
kitab At Targhib wat Tarhiib buah karya Al Hafidz. Zakiyuddin al
Mundziri ada keterangan sebuah Hadits qudsy, di dalamnya Allah
menjelaskan tentang siapa sajakah diantara hamba hamba-Nya yang
shalatnya akan diterima, diantaranya adalah :
1. ( ﺍِﻧَّﻤَﺎ ﺍَﺗَﻘَﺒَّﻞُ ﺍﻟﺼَﻼَﺓَ ﻣِﻤَّﻦْ
ﺗَﻮَﺍﺿَﻊَ
ﺑِﻬَﺎ ﻟِﻌُﻈْﻤَﺘِﻲ ) Kata Allah : “Aku terima shalatnya seseorang yang
ketika ia shalat ia tawadhu’ ( merasa kecil ) di hadapan kebesaran-Ku “.
Dari ketawadhu’annya inilah akan memunculkan kekhusyu’an.
2. ( ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻞْ ﺑِﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ
ﺧَﻠْﻘِﻲ ) yakni orang yang tidak menyombongkan diri terhadap sesama.
3. ( ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺒِﺖْ ﻣُﺴِﺮًّﺍ ﻋَﻠَﻲ
ﻣَﻌْﺼِﻴَﺘِﻲ ) yaitu mereka yang tidak terus
menerus didalam kema’shiyatan.
4. ( ﻭَﻗَﻄَﻊَ ﺍﻟﻨَﻬَﺎﺭَ ﻟِﺬِﻛْﺮِﻱ )
Mereka
yang menggunakan waktu siang untuk terus mengingat Allah. Berdzikir
disini berarti merasakan Allah selalu berada dekat dalam hidupnya, dan
meyakini bahwa Allah selalu memonitor setiap geraknya.
Dari sinilah akan muncul perasaan waskat ( pengawasan Melekat).
5. ( ﻭَﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴْﻦَ ﻭَﺍﺑْﻦَ
ﺍﻟﺴَﺒِﻴْﻞْ ﻭَﺭَﺣِﻢَ ﺍْﻟﻤُﺼَﺎﺏَ )
Yakni mereka yang cinta kepada faqir miskin, Ibnu Sabil, para janda janda tua dan perduli kepada mereka yang tertimpa musibah.
Semoga kita termasuk salah satu didalamnya, Aamiin. Wallohu a’lam.
Ciri-Ciri Shalat yang Tidak Diterima Allah Swt
Alhamdullilah
hari Jum’at ini saya di ingatkan kembali akan pentingnya sholat, pada
saat menunaikan sholat Jum’at khotib memberikan nasihat dan mengingatkan
saya serta seluruh jamaah yang ada di masjid. Tak ada satu manusia pun
di bumi ini yang bisa menjamin akan sholat kita diterima Allah SWT,
karena itu semua adalah rahasia allah.
10 orang yang solatnya tidak diterima oleh Allah SWT ialah:
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang minum arak tanpa meninggalkannya (taubat).
4. Orang lelaki yang menjadi imam padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
5. Anak lelaki yang melarikan diri dari rumah tanpa izin kedua ibu bapanya.
6. Orang perempuan yang suaminya marah/menegur kepadanya lalu si isteri memberontak.
7. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim serta menganiaya.
8. Orang perempuan yang tidak menutup aurat.
9. Orang yang suka makan riba.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.
[HR. Bukhari dan Muslim]
Sabda
Rasulullah saw yang bermaksud : “Barang siapa yang solatnya tidak dapat
menahan daripada melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka
sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemungkaran Allah SWT dan
jauh dari Allah SWT”
HADIS NABI TENTANG SHALAT;
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ
اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الصَّلاَةُ
اْلمَكْتُوْبَةُ فَاِنْ اَتَمَّهَا وَ اِلاَّ قِيْلَ. اُنْظُرُوْا، هَلْ
لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَاِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ اُكْمِلَتِ
اْلفَرِيْضَةُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ يُفْعَلُ بِسَائِرِ اْلاَعْمَالِ
اْلمَفْرُوْضَةِ مِثْلُ ذلِكَ. الخمسة، فى نيل الاوطار 1: 345
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya pertama-tama perbuatan manusia yang dihisab pada hari
qiyamat, adalah shalat wajib. Maka apabila ia telah menyempurnakannya
(maka selesailah persoalannya). Tetapi apabila tidak sempurna shalatnya,
dikatakan (kepada malaikat), “Lihatlah dulu, apakah ia pernah
mengerjakan shalat sunnah ! Jika ia mengerjakan shalat sunnah, maka
kekurangan dalam shalat wajib disempurnakan dengan shalat sunnahnya”.
Kemudian semua amal-amal yang wajib diperlakukan seperti itu”. [HR.
Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 345]
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu -bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari datuknya, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anak kecilmu melakukan shalat
pada (usia) tujuh tahun, dan pukullah mereka (bila lalai) atasnya pada
(usia) sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka pada tempat-tempat tidur”.
[HR. Ahmad dan Abu Dawud, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 348]
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa meninggalkan shalat yang wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas darinya. ” (HR. Ahmad no.22128.
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا
يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ
يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى
وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata,”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah SAW bersabda,
الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ
الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu -bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ
“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566)
Rasul SAW bersabda,
عَنْ
عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص. مُرُوْا صِبْيَانَكُم بِالصَّلاَةِ لِسَبْعِ سِنِيْنَ وَ
اضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ سِنِيْنَ وَ فَرّقُوْا بَيْنَهُمْ فِى
اْلمَضَاجِعِ. احمد و ابو داود، فى نيل الاوطار 1: 348
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَرَكَ صَلاَةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّداً فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ
“Barangsiapa meninggalkan shalat yang wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas darinya. ” (HR. Ahmad no.22128.
5 Tanda Ibadah Shalat
Diterima
Bacaan madani 8:07:00 AM Bacaan Islami , Fiqih 3 Comments
Shalat adalah tiang agama. Bagian Pondasi dari Agama Islam. Shalat
adalah amal yang paling pertama ditanya oleh Allah di hari kiamat.
Kwalitas iman seseorang dalam Islam dapat diukur dengan komitmennya
terhadap pengamalan ajaran yang ada, baik itu yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Shalat sebagai salah
satu dari rukun Islam tentu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
bagi setiap muslim. Namun lebih dari itu sebetulnya shalat tidak hanya
merupakan kewajiban tetapi juga merupakan kebutuhan bagi kaum yang
beriman, karena shalat merupakan tiang agama.
Begitu pentingnya kedudukan shalat dalam syari’at Islam, sehingga shalat
merupakan kewajiban yang pertama kali harus dilaksanakan setelah
seorang muslim mengakui kebenaran atas keberadaan Tuhan, yakni Allah
Swt. dan shalat itu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi orang
yang mampu menyelami makna shalat, sekurang-kurangnya ia akan merasa
sangat dekat dengan Tuhannya.
Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, sehingga
Rasulullah menyatakan bahwa shalat tiang agama Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ
وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ
Artinya: “Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan
shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang
meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR. Bukhari Muslim)
Tugas seorang hamba adalah beribadah kepada Allah Swt. Salah satunya
adalah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Shalat dikatakan
sah, apabilah rukun dan syaratnya terpenuhi. Akan tetapi Tidak ada yang
bisa menjamin dan tidak ada yang tahu pasti apakah shalat yang kita
lakukan diterima oleh Allah atau tidak walaupun secara hukum fiqih sah..
Siapakah di antara kita yang diterima shalatnya? Dan seperti apa
tanda-tanda orang yang diterima shalatnya?
Adapun tanda-tanda yang isyaratkan diterimanya shalat, sebagai berikut :
Dalam hadis Qudsi, juga disebutkan mengenai orang-orang yang diterima
shalatnya oleh Allah Swt.
“Sesunggunya Aku (Allah Swt.) hanya akan menerima shalat dari orang yang
dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak
sombong dengan mahkluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulagi maksiat
kepada-Ku. Dia mengisi sebagian siang dengan berzikir kepadaku. Dia
menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan
tutup shalat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat
untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan
memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan mahkluk-Ku yang lain adalah
seperti perumpamaan firdaus di surga.”
1. Orang yang Selalu Merendahkan diri.
Shalat yang dilakukan dengan merendahkan diri. Maksudnya, salat secara
khusyuk, menjiwai, takut dan merendahkan diri di hadapan Allah.
Contoh: Sayidina Ali bin Abi Thalib setiap mau salat, tubuhnya gemetar,
wajahnya pucat pasi. Seseorang bertanya, "Ada apa dengan engkau, ya
Amirul Mu'minin?"
Beliau jawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan hadapi
waktu amanah."
Beliau melanjutkan, "Shalat adalah suatu amanah Allah yang pernah
ditawarkan kepada langit, bumi, bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka
menolaknya karena khawatir akan mengkhianatinya, dan sekarang aku
mengembannya.”
Tidak jauh beda dengan Sayyidina Ali, Khalifah Umar bin Khattab yang
dikenal sangat gagah berani bahkan ditakuti setan pun senantiasa
bercucuran air mata setiap melaksanakan salat.
2. Orang yang Tidak Sombong dengan Makhluk Allah yang lain.
Jadi, tanda orang yang diterima shalatnya ialah tidak takabur (sombong).
Takabur, menurut Imam Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya
lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain
itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan,
kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.
Kalau anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng
orang lain, maka anda sudah takabur. Dan shalat anda tidak diterima.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Takkan masuk surga seseorang yang didalam hatinya ada rasa takabur
walaupun sebesar debu saja.”
3. Orang yang Bisa Menahan Nafsu.
Apabila shalatnya tersebut mampu menjadi alat kontrol untuk
mengendalikan hawa nafsunya.
Sabda Rasulullah Saw, "Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari
kejelekan dan kemungkaran, maka shalatnya hanya akan menjauhkan dirinya
dari Allah"
Hadits lain, "Nanti, pada hari kiamat, ada orang yang membawa shalatnya
di hadapan Allah. Lalu shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti
dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu shalat itu
dilemparkan ke wajahnya."
4. Orang yang Selalu Banyak Berdzikir.
Shalat tersebut menjadi motivasi untuk semakin banyak berdzikir
mengingat Allah serta menambah amal ibadah lagi.
Dalam surat Al-Mulk, "Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik
amalannya.”
5. Orang yang Menyayangi orang-orang Miskin.
Kalau di terjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yang
mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud
saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan
sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.
Rasul Saw bersabda, ”Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat
dengan manusia, dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang bakhil atau
pelit, jauh dari Allah, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.
Demikianlah sahabat bacaan madani tentang tanda diterimanya amal ibadah
shalat seseorang. Mudah-mudahan ibadah shalat kita diterima Allah Swt.
Aamiin.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
5 Tanda Ibadah Shalat
Diterima
Bacaan madani 8:07:00 AM Bacaan Islami , Fiqih 3 Comments
Shalat adalah tiang agama. Bagian Pondasi dari Agama Islam. Shalat
adalah amal yang paling pertama ditanya oleh Allah di hari kiamat.
Kwalitas iman seseorang dalam Islam dapat diukur dengan komitmennya
terhadap pengamalan ajaran yang ada, baik itu yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Shalat sebagai salah
satu dari rukun Islam tentu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
bagi setiap muslim. Namun lebih dari itu sebetulnya shalat tidak hanya
merupakan kewajiban tetapi juga merupakan kebutuhan bagi kaum yang
beriman, karena shalat merupakan tiang agama.
Begitu pentingnya kedudukan shalat dalam syari’at Islam, sehingga shalat
merupakan kewajiban yang pertama kali harus dilaksanakan setelah
seorang muslim mengakui kebenaran atas keberadaan Tuhan, yakni Allah
Swt. dan shalat itu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi orang
yang mampu menyelami makna shalat, sekurang-kurangnya ia akan merasa
sangat dekat dengan Tuhannya.
Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, sehingga
Rasulullah menyatakan bahwa shalat tiang agama Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ
وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ
Artinya: “Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan
shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang
meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR. Bukhari Muslim)
Tugas seorang hamba adalah beribadah kepada Allah Swt. Salah satunya
adalah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Shalat dikatakan
sah, apabilah rukun dan syaratnya terpenuhi. Akan tetapi Tidak ada yang
bisa menjamin dan tidak ada yang tahu pasti apakah shalat yang kita
lakukan diterima oleh Allah atau tidak walaupun secara hukum fiqih sah..
Siapakah di antara kita yang diterima shalatnya? Dan seperti apa
tanda-tanda orang yang diterima shalatnya?
Adapun tanda-tanda yang isyaratkan diterimanya shalat, sebagai berikut :
Dalam hadis Qudsi, juga disebutkan mengenai orang-orang yang diterima
shalatnya oleh Allah Swt.
“Sesunggunya Aku (Allah Swt.) hanya akan menerima shalat dari orang yang
dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak
sombong dengan mahkluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulagi maksiat
kepada-Ku. Dia mengisi sebagian siang dengan berzikir kepadaku. Dia
menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan
tutup shalat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat
untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan
memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan mahkluk-Ku yang lain adalah
seperti perumpamaan firdaus di surga.”
1. Orang yang Selalu Merendahkan diri.
Shalat yang dilakukan dengan merendahkan diri. Maksudnya, salat secara
khusyuk, menjiwai, takut dan merendahkan diri di hadapan Allah.
Contoh: Sayidina Ali bin Abi Thalib setiap mau salat, tubuhnya gemetar,
wajahnya pucat pasi. Seseorang bertanya, "Ada apa dengan engkau, ya
Amirul Mu'minin?"
Beliau jawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan hadapi
waktu amanah."
Beliau melanjutkan, "Shalat adalah suatu amanah Allah yang pernah
ditawarkan kepada langit, bumi, bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka
menolaknya karena khawatir akan mengkhianatinya, dan sekarang aku
mengembannya.”
Tidak jauh beda dengan Sayyidina Ali, Khalifah Umar bin Khattab yang
dikenal sangat gagah berani bahkan ditakuti setan pun senantiasa
bercucuran air mata setiap melaksanakan salat.
2. Orang yang Tidak Sombong dengan Makhluk Allah yang lain.
Jadi, tanda orang yang diterima shalatnya ialah tidak takabur (sombong).
Takabur, menurut Imam Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya
lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain
itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan,
kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.
Kalau anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng
orang lain, maka anda sudah takabur. Dan shalat anda tidak diterima.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Takkan masuk surga seseorang yang didalam hatinya ada rasa takabur
walaupun sebesar debu saja.”
3. Orang yang Bisa Menahan Nafsu.
Apabila shalatnya tersebut mampu menjadi alat kontrol untuk
mengendalikan hawa nafsunya.
Sabda Rasulullah Saw, "Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari
kejelekan dan kemungkaran, maka shalatnya hanya akan menjauhkan dirinya
dari Allah"
Hadits lain, "Nanti, pada hari kiamat, ada orang yang membawa shalatnya
di hadapan Allah. Lalu shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti
dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu shalat itu
dilemparkan ke wajahnya."
4. Orang yang Selalu Banyak Berdzikir.
Shalat tersebut menjadi motivasi untuk semakin banyak berdzikir
mengingat Allah serta menambah amal ibadah lagi.
Dalam surat Al-Mulk, "Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik
amalannya.”
5. Orang yang Menyayangi orang-orang Miskin.
Kalau di terjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yang
mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud
saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan
sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.
Rasul Saw bersabda, ”Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat
dengan manusia, dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang bakhil atau
pelit, jauh dari Allah, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.
Demikianlah sahabat bacaan madani tentang tanda diterimanya amal ibadah
shalat seseorang. Mudah-mudahan ibadah shalat kita diterima Allah Swt.
Aamiin.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
5 Tanda Ibadah Shalat
Diterima
Bacaan madani 8:07:00 AM Bacaan Islami , Fiqih 3 Comments
Shalat adalah tiang agama. Bagian Pondasi dari Agama Islam. Shalat
adalah amal yang paling pertama ditanya oleh Allah di hari kiamat.
Kwalitas iman seseorang dalam Islam dapat diukur dengan komitmennya
terhadap pengamalan ajaran yang ada, baik itu yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Shalat sebagai salah
satu dari rukun Islam tentu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
bagi setiap muslim. Namun lebih dari itu sebetulnya shalat tidak hanya
merupakan kewajiban tetapi juga merupakan kebutuhan bagi kaum yang
beriman, karena shalat merupakan tiang agama.
Begitu pentingnya kedudukan shalat dalam syari’at Islam, sehingga shalat
merupakan kewajiban yang pertama kali harus dilaksanakan setelah
seorang muslim mengakui kebenaran atas keberadaan Tuhan, yakni Allah
Swt. dan shalat itu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi orang
yang mampu menyelami makna shalat, sekurang-kurangnya ia akan merasa
sangat dekat dengan Tuhannya.
Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, sehingga
Rasulullah menyatakan bahwa shalat tiang agama Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ
وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ
Artinya: “Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan
shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang
meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR. Bukhari Muslim)
Tugas seorang hamba adalah beribadah kepada Allah Swt. Salah satunya
adalah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Shalat dikatakan
sah, apabilah rukun dan syaratnya terpenuhi. Akan tetapi Tidak ada yang
bisa menjamin dan tidak ada yang tahu pasti apakah shalat yang kita
lakukan diterima oleh Allah atau tidak walaupun secara hukum fiqih sah..
Siapakah di antara kita yang diterima shalatnya? Dan seperti apa
tanda-tanda orang yang diterima shalatnya?
Adapun tanda-tanda yang isyaratkan diterimanya shalat, sebagai berikut :
Dalam hadis Qudsi, juga disebutkan mengenai orang-orang yang diterima
shalatnya oleh Allah Swt.
“Sesunggunya Aku (Allah Swt.) hanya akan menerima shalat dari orang yang
dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak
sombong dengan mahkluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulagi maksiat
kepada-Ku. Dia mengisi sebagian siang dengan berzikir kepadaku. Dia
menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan
tutup shalat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat
untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan
memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan mahkluk-Ku yang lain adalah
seperti perumpamaan firdaus di surga.”
1. Orang yang Selalu Merendahkan diri.
Shalat yang dilakukan dengan merendahkan diri. Maksudnya, salat secara
khusyuk, menjiwai, takut dan merendahkan diri di hadapan Allah.
Contoh: Sayidina Ali bin Abi Thalib setiap mau salat, tubuhnya gemetar,
wajahnya pucat pasi. Seseorang bertanya, "Ada apa dengan engkau, ya
Amirul Mu'minin?"
Beliau jawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan hadapi
waktu amanah."
Beliau melanjutkan, "Shalat adalah suatu amanah Allah yang pernah
ditawarkan kepada langit, bumi, bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka
menolaknya karena khawatir akan mengkhianatinya, dan sekarang aku
mengembannya.”
Tidak jauh beda dengan Sayyidina Ali, Khalifah Umar bin Khattab yang
dikenal sangat gagah berani bahkan ditakuti setan pun senantiasa
bercucuran air mata setiap melaksanakan salat.
2. Orang yang Tidak Sombong dengan Makhluk Allah yang lain.
Jadi, tanda orang yang diterima shalatnya ialah tidak takabur (sombong).
Takabur, menurut Imam Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya
lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain
itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan,
kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.
Kalau anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng
orang lain, maka anda sudah takabur. Dan shalat anda tidak diterima.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Takkan masuk surga seseorang yang didalam hatinya ada rasa takabur
walaupun sebesar debu saja.”
3. Orang yang Bisa Menahan Nafsu.
Apabila shalatnya tersebut mampu menjadi alat kontrol untuk
mengendalikan hawa nafsunya.
Sabda Rasulullah Saw, "Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari
kejelekan dan kemungkaran, maka shalatnya hanya akan menjauhkan dirinya
dari Allah"
Hadits lain, "Nanti, pada hari kiamat, ada orang yang membawa shalatnya
di hadapan Allah. Lalu shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti
dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu shalat itu
dilemparkan ke wajahnya."
4. Orang yang Selalu Banyak Berdzikir.
Shalat tersebut menjadi motivasi untuk semakin banyak berdzikir
mengingat Allah serta menambah amal ibadah lagi.
Dalam surat Al-Mulk, "Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik
amalannya.”
5. Orang yang Menyayangi orang-orang Miskin.
Kalau di terjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yang
mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud
saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan
sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.
Rasul Saw bersabda, ”Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat
dengan manusia, dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang bakhil atau
pelit, jauh dari Allah, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.
Demikianlah sahabat bacaan madani tentang tanda diterimanya amal ibadah
shalat seseorang. Mudah-mudahan ibadah shalat kita diterima Allah Swt.
Aamiin.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
5 Tanda Ibadah Shalat
Diterima
Bacaan madani 8:07:00 AM Bacaan Islami , Fiqih 3 Comments
Shalat adalah tiang agama. Bagian Pondasi dari Agama Islam. Shalat
adalah amal yang paling pertama ditanya oleh Allah di hari kiamat.
Kwalitas iman seseorang dalam Islam dapat diukur dengan komitmennya
terhadap pengamalan ajaran yang ada, baik itu yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Shalat sebagai salah
satu dari rukun Islam tentu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
bagi setiap muslim. Namun lebih dari itu sebetulnya shalat tidak hanya
merupakan kewajiban tetapi juga merupakan kebutuhan bagi kaum yang
beriman, karena shalat merupakan tiang agama.
Begitu pentingnya kedudukan shalat dalam syari’at Islam, sehingga shalat
merupakan kewajiban yang pertama kali harus dilaksanakan setelah
seorang muslim mengakui kebenaran atas keberadaan Tuhan, yakni Allah
Swt. dan shalat itu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi orang
yang mampu menyelami makna shalat, sekurang-kurangnya ia akan merasa
sangat dekat dengan Tuhannya.
Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, sehingga
Rasulullah menyatakan bahwa shalat tiang agama Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ
وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ
Artinya: “Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan
shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang
meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR. Bukhari Muslim)
Tugas seorang hamba adalah beribadah kepada Allah Swt. Salah satunya
adalah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Shalat dikatakan
sah, apabilah rukun dan syaratnya terpenuhi. Akan tetapi Tidak ada yang
bisa menjamin dan tidak ada yang tahu pasti apakah shalat yang kita
lakukan diterima oleh Allah atau tidak walaupun secara hukum fiqih sah..
Siapakah di antara kita yang diterima shalatnya? Dan seperti apa
tanda-tanda orang yang diterima shalatnya?
Adapun tanda-tanda yang isyaratkan diterimanya shalat, sebagai berikut :
Dalam hadis Qudsi, juga disebutkan mengenai orang-orang yang diterima
shalatnya oleh Allah Swt.
“Sesunggunya Aku (Allah Swt.) hanya akan menerima shalat dari orang yang
dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak
sombong dengan mahkluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulagi maksiat
kepada-Ku. Dia mengisi sebagian siang dengan berzikir kepadaku. Dia
menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan
tutup shalat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat
untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan
memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan mahkluk-Ku yang lain adalah
seperti perumpamaan firdaus di surga.”
1. Orang yang Selalu Merendahkan diri.
Shalat yang dilakukan dengan merendahkan diri. Maksudnya, salat secara
khusyuk, menjiwai, takut dan merendahkan diri di hadapan Allah.
Contoh: Sayidina Ali bin Abi Thalib setiap mau salat, tubuhnya gemetar,
wajahnya pucat pasi. Seseorang bertanya, "Ada apa dengan engkau, ya
Amirul Mu'minin?"
Beliau jawab, "Engkau tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan hadapi
waktu amanah."
Beliau melanjutkan, "Shalat adalah suatu amanah Allah yang pernah
ditawarkan kepada langit, bumi, bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka
menolaknya karena khawatir akan mengkhianatinya, dan sekarang aku
mengembannya.”
Tidak jauh beda dengan Sayyidina Ali, Khalifah Umar bin Khattab yang
dikenal sangat gagah berani bahkan ditakuti setan pun senantiasa
bercucuran air mata setiap melaksanakan salat.
2. Orang yang Tidak Sombong dengan Makhluk Allah yang lain.
Jadi, tanda orang yang diterima shalatnya ialah tidak takabur (sombong).
Takabur, menurut Imam Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya
lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain
itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan,
kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.
Kalau anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng
orang lain, maka anda sudah takabur. Dan shalat anda tidak diterima.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Takkan masuk surga seseorang yang didalam hatinya ada rasa takabur
walaupun sebesar debu saja.”
3. Orang yang Bisa Menahan Nafsu.
Apabila shalatnya tersebut mampu menjadi alat kontrol untuk
mengendalikan hawa nafsunya.
Sabda Rasulullah Saw, "Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari
kejelekan dan kemungkaran, maka shalatnya hanya akan menjauhkan dirinya
dari Allah"
Hadits lain, "Nanti, pada hari kiamat, ada orang yang membawa shalatnya
di hadapan Allah. Lalu shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti
dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu shalat itu
dilemparkan ke wajahnya."
4. Orang yang Selalu Banyak Berdzikir.
Shalat tersebut menjadi motivasi untuk semakin banyak berdzikir
mengingat Allah serta menambah amal ibadah lagi.
Dalam surat Al-Mulk, "Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik
amalannya.”
5. Orang yang Menyayangi orang-orang Miskin.
Kalau di terjemahkan dengan kalimat modern, hal ini berarti orang yang
mempunyai solidaritas sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud
saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan
sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.
Rasul Saw bersabda, ”Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat
dengan manusia, dan dekat dengan surga. Sedangkan orang yang bakhil atau
pelit, jauh dari Allah, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.
Demikianlah sahabat bacaan madani tentang tanda diterimanya amal ibadah
shalat seseorang. Mudah-mudahan ibadah shalat kita diterima Allah Swt.
Aamiin.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2017/03/5-tanda-ibadah-shalat-diterima.html
Terima kasih sudah berkunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar