Jakarta- Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas
mempertanyakan mengapa banyak masyarakat yang mempermasalahkan murid TK
di Probolinggo yang membawa senjata dan bercadar saat pawai.
Menurutnya, itu berlebihan.
“Apa tidak boleh anak perempuan pakai cadar? Apa tidak boleh
anak-anak pegang senjata mainan. Saya rasa banyak masyarakat yang
mentafsirkannya terlalu berlebihan,” katanya saat dihubungi.
Ketua Muhammadiyah ini juga menegaskan bahwa tidak tepat jika
kemudian murid TK tersebut dikaitkan dengan terorisme. Anwar menegaskan
bahwa pihak sekolah tidak ada maksud apa-apa selain untuk mengikuti
pawai dengan memanfaatkan barang yang ada.
“Kenapa kalau ada anak-anak pakai cadar lalu mereka pegang senjata
mainan lalu dihubungkan
dengan terorisme. Apalagi dari penjelasan guru
dari sekolah tersebut tidak ada maksud-maksud lain, kecuali hanya untuk
bagaimana supaya bisa berpartisipasi dalam pawai dengan bermodalkan dan
memanfaatkan apa yang ada,” tegasnya.
“Dan kalau seandainya mereka tidak pakai cadar tapi memakai pakaian
biasa lalu memegang senjata mainan apakah masih mereka kaitkan dengan
terorisme?,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, masyarakat diramaikan dengan berita anak TK
yang mengikuti karnaval dengan mengenakan cadar dan tembak mainan.
Belakangan diketahui ternyata vidio yang beredar hanya potongan dan
pawai murid TK tersebut bertema perjuangan Rasullah SAW.
sumber diambil dari www.kiblat.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar