Pakar Pendidikan : Masak Tema Perjuangan Bawa Balon?
Pawai TK Kartika V 69 dalam acara HUT RI ke 73 menjadi sorotan karena tampilkan anak bercadar sambil memegang senjata.
Menurutnya, penampilan anak-anak dalam pawai 17 Agustus tersebut juga
pastinya sudah dikomunikasikan sebelumnya kepada pihak orang tua.
“Saya sebagai pendidik melihatnya bahwa bahwa kegiatan itu tidak
mungkin tanpa persetujuan orang tua,”kata pria yang akrab disapa Kak Ari
tersebut kepada kiblat.net melalui telepon.
“Forum komunikasi orang tua pasti ada, jadi kejadian itu sudah melalui pemikiran dengan tujuan yang luar biasa,” imbuhnya.
Dalam kejadian tersebut, Ari juga melihat adanya stigmatisasi terkait
busana. Menurutnya, tak ada yang salah dengan busana yang dikenakan
anak-anak karena busana muslimah merupakan hal yang harus ditanamkan
sejak dini.
Terkait dengan membawa replika senjata, Ari menekankan penjelasan
pihak sekolah bahwa tujuan sebenarnya adalah membangun spirit dari napak
tilas perjuangan Rasulullah. Dia bahkan melihat kegiatan semacam itu
perlu disesuaikan dan dimunculkan di setiap anak bangsa.
“Perjuangan identik dengan senjata. Masak tema perjuangan bawa balon,
kan gak lucu juga,” lanjut Ketua Umum Persaudaraan Pencerita Muslim
Indonesia (PPMI) ini.
Ari juga mengaku melihat adanya gerakan Islamophobia dalam kejadian
tersebut. Dia menilai, saat ini banyak pihak yang tidak menginginkan
anak-anak muslim menjadi penerus perjuangan.
“Saya
sebagai ketua PPMI melihat secara utuh bahwa tujuanya adalah bagaimana
menanamkan semangat perjuangan dalam diri anak,”ujar Ari.
“Saya melihatnya Insha Allah orang tua anak-anak terlibat. Paling
tidak orang tua sadar kebutuhan menanamkan semangat juang kepada anak
itu perlu. Terlebih yang tidak turut diupload dalam video pawai adalah
bendera merah putih kita,” pungkasnya.
Sumber diambil dari www.kiblat.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar