عَنْ
أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بنِ عَلِيّ بنِ أبِي طالبٍ سِبْطِ رَسُولِ اللهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ» رواه الترمذي والنسائي وقال الترمذي: حديث حسن صحيح.
Dari
Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangannya, berkata: aku hafal dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tinggalkan apa yang
meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” Diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi dan Nasa`i, dan at-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”
[Shahih: Sunan
at-Tirmidzi (no. 2518), Sunan an-Nasa`i (VIII/327-328), Musnad Ahmad
(I/200), Sunan ad-Darimi (II/245), Mushannaf Abdurrazzaq (no. 4984),
Musnad ath-Thayalisi (no. 1274), al-Mustadrak (II/13, IV/99), dan Sunan
al-Baihaqi (V/335)
Penjelasan:
Kalimat
“yang meragukan kamu” maksudnya tinggalkanlah sesuatu yang menjadikan
kamu ragu-ragu dan bergantilah kepada hal yang tidak meragukan. Hadits
ini kembali kepada pengertian Hadits keenam, yaitu sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan
yang haram itu jelas, dan di antara keduanya banyak perkara syubhat”.
Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seseorang tidak akan mencapai derajat taqwa sebelum ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna karena khawatir berbuat sia-sia”.
Tingkatan sifat semacam ini lebih tinggi dari sifat meninggalkan yang meragukan.
Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seseorang tidak akan mencapai derajat taqwa sebelum ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna karena khawatir berbuat sia-sia”.
Tingkatan sifat semacam ini lebih tinggi dari sifat meninggalkan yang meragukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar