Demi menghormati ajakan keluarga besarnya, setelah
sebelumnya tak pernah ikuti tradisi tahunan di masyarakatnya yang
jahiliyah itu, Muhammad bin Abdullah yang belum menjadi Nabi ini
akhirnya keluar rumah atas ajakan keluarganya.
Mereka hendak menuju tempat pemujaan terhadap berhala. Festival
tahunan. Kebiasaan jahiliyah dengan memberikan persembahan kepada
berhala yang notabene benda mati, tak bisa bergerak, mustahil memberikan
manfaat kepada diri apalagi orang lain.
Ketika mendekati tempat penghormatan terhadap berhala itu, tiba-tiba
Muhammad menghilang. Para keluarga mencarinya. Berkali-kali. Tetapi
tidak ada yang bisa menemukan Muhammad.
Singkat kisah, Muhammad bin Abdullah baru terlihat ketika acara sudah
kelar. Ia muncul, seperti tiba-tiba, di tengah-tengah keluarganya
dengan wajah yang menggambarkan ketakutan.
“Dari mana saja engkau? Mengapa wajahmu seperti itu? Apa yang membuatmu merasa ketakutan?”
“Setiap kali kudekati sebuah patung,” jawab Muhammad sebagaimana dikisahkan Abdul Mun’im Muhammad Umar dalam Khadijah Cinta Sejati Rasulullah yang mengutip riwayat Ibnu Sa’ad dalam Ath-Thabaqat Al-Kubra, “terlihat di hadapanku sesosok lelaki berkulit putih dan berpostur tinggi,”
Baca Juga , Masih Suka Minum Alkohaol ...? Alkohol Suber Permasalahan dan Penyakit
Baca Juga , Masih Suka Minum Alkohaol ...? Alkohol Suber Permasalahan dan Penyakit
Lelaki
yang tak dikenal oleh Muhammad itu tak hanya diam. Lelaki yang tak lain
adalah malaikat itu berteriak, “Menjauhlah Muhammad! Jangan kau sentuh
itu!”
Ketika masih anak-anak, Muhammad bin Abdullah juga pernah mengalami
hal serupa. Saat ia diajak oleh teman-temannya untuk menghadiri acara
festival musik yang mengandung nilai-nilai kesyirikan di dalamnya,
Muhammad kecil tertidur hingga tak sedikit pun mendengar alunan musik
jahiliyah atau pertunjukan yang jauh dari nilai-nilai Islami. Muhammad
terbangun ketika pertunjukan usai, kemudian pulang ke kediamannya.
Pernahkan kita mengalami kejadian-kejadian seperti ini? Pernahkah
kita diarahkah menuju kebaikan yang tak pernah direncanakan sebelumnya?
Pernahkan kita terhindar dari berbagai jenis keburukan bukan atas kuasa
diri kita sendiri?
Tak ada yang kebetulan. Tiada yang terjadi begitu saja. Semua atas
Kuasa Allah Ta’ala. Dialah Yang Maha Berkehendak. Dialah yang Maha
Mengatur. Dialah Yang Maha Menaqdirkan.
Jika pernah mengalami hal ini, yakinlah bahwa Anda dijaga oleh Allah Ta’ala.
Bersyukurlah dan jagalah diri sebaik-baiknya agar senantiasa berada di jalan kebaikan.
Baca Juga Waspada Istidroj Semoga Kita Tidak Tergolong Istidroj
Baca Juga Waspada Istidroj Semoga Kita Tidak Tergolong Istidroj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar