Bersiap-siaplah menghadapi detik-detik kematian, yang pasti tiba.
Setiap kita pasti mati. Setiap kita pasti akan mengalami sekarat. Kita
pasti akan menemui kematian itu. Semua orang – baik raja maupun hamba
sahaya, atasan maupun bawahan, kaya ataupun miskin – telah merasakannya.
Semua bangsa telah merasakan pendihnya kematian.
Amr Ibn Ash, yang dijuluki ‘Urthubun’ (orang yang amat cerdik) karena
begitu cerdiknya, tengah mengalami sekarat. Ia tidak bisa menghindar
dari kematian. Kematian melumpuhkan daya orang-orang yang amat cerdik,
menguras habis tenaga orang-orang kuat, meluluhlantakkan bangunan si
kaya.
BACA JUGA : Audzubillahi mindzalik disolo 1200 Ekor Anjing dikonsumsi Perbulan
BACA JUGA Fatwa MUI terkait vaksin MR / Rubella dinilai Terburu Buru
BACA JUGA Fatwa MUI terkait vaksin MR / Rubella dinilai Terburu Buru
Saat sakaratul maut menjelang sang tokoh itu, anaknya, Abdullah, yang
ahli zuhud dan ahli ibadah, berbisik kepadanya, “Ayah, gambarkanlah
kematian itu kepadaku. Tentu ayah orang yang paling jujur dalam
menggambarkannya”, ujar Abdullah.
“Anakku “, ucap Amr ibn Ash. “Demi Allah, rasanya gunung-gunung
seperti diimpitkan ke atas dadaku. Aku seakan bernapas melalui lubang
jarum”, jawab Amr ibn Ash.
Ibnu Rajab menyebutkan bahwa Umar ra, pernah berkata kepada Ka’ab
al-Ahbar, “Coba beri aku gambaran tentang kematian”, ujarnya. “Amirul
Mukminin, perumpaan kematian itu tidak lain seperti orang yang dipukul
dengan ranting kayu bidara atau kayu thalh (pohon akasia) yang berduri.
Kematian ranting tersebut ditarik, bersamaan dengan itu setiap pembuluh
darah dibadan pun ikut tertarik”, tambahnya.
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ ﴿٨٣
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ ﴿٨٤
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لَّا تُبْصِرُونَ ﴿٨٥
فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ ﴿٨٦
تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٨٧
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ ﴿٨٤
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لَّا تُبْصِرُونَ ﴿٨٥
فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ ﴿٨٦
تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٨٧
“Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah
sampai dikerongkongan, dan kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika
kamu memang tidak dikuasasi (oleh Allah), kamu tidak mengembalikannya
(nyawa itu) jika kamu orang yang benar”. (QS : Al-Waqi’ah : 83-87)
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ﴿٢٦
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ﴿٢٧
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ﴿٢٧
Hasan al-Basri menasihati anak-anak dan murid-muridnya, “Kematian
mengeruhkan kehidupan dunia, sehingga tidak menyisakan secuilpun
kegembiraan pada mereka yang punya hati”, cetusnya. “Para pembesuk
datang menjenguk orang yang sakit, tetapi mati itu dialami oleh orang
yang membesuk dan yang dibesuk”, tambahnya.
Kisah riwayat hidup Ar-Rabi’ bin Khaitsam, ahli zuhud dan ahli
ibadah, dikisahkan bahwa suatu kali ia jatuh sakit, lalu orang-orang
bertanya, “Tidakkah perlu kami panggil dokter?”, tanyanya. Khaitsam
menjawab, “Awalnya saya sudah berpikir untuk memanggil seorang dokter,
tetapi dokter dan pasiennya sama-sama akan mati”, ucapnya.
Dari Abu Bakar Ash-Siddiq ra, yang shahih dituturkan bahwa ketika ia
sedang sekarat, orang-orang berkumpul di dekatnya. “Wahai Khalifah
Rasulullah, tidakkah perlu kami penggilkan seroan tabib?”, tanya mereka.
“Sudah. Sudah ada tabib yang datang melihat kondisiku”, jawabnya. “Lalu
apa katanya”, tanya mereka. Katanya, “Aku berbuat sekehendak-Ku”, jawab
Khalifah.
Kemudian,di dalam kitab Washaayal-Ulama Indal-Maut (Wasiat Para Ulama
Menjelang Kematian), disebutkan sebuah riwayat dari Abu Darda’ra, saat
ia berjuang menghadapi sakaratul maut, “Adakah orang yang beramal untuk
persiapan menghadapi kematian yang amat berat ini? Adakah oran gyang
beramal untuk persiapan menghadapi sakitnya kematian? Adakah orang yang
beramal untuk persiapan di kala ia terbaring tidak berdaya di atas
pembaringan seperti ini?”
وَاتَّقُواْ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ ﴿٢٨١
“Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada
Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan
apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)”. (QS : Al-Baqarah : 281)
Sungguh kebanyakan, manusia terlena dan mabuk, mereka tidak menyadari
tentang akan datangnya kematian, yang pasti menghampiri mereka. Di mana
mereka tidak dapat lagi dari kematian yang akan merenggut nyawanya.
Tidak ada satupun manusia yang dapat lari dari kematian yang akan tiba
itu.
Fiman-Nya :
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ
عَلَيْكُم حَفَظَةً حَتَّىَ إِذَا جَاء أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ
رُسُلُنَا وَهُمْ لاَ يُفَرِّطُونَ ﴿٦١
ثُمَّ رُدُّواْ إِلَى اللّهِ مَوْلاَهُمُ الْحَقِّ أَلاَ لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ ﴿٦٢
ثُمَّ رُدُّواْ إِلَى اللّهِ مَوْلاَهُمُ الْحَقِّ أَلاَ لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ ﴿٦٢
“Dan Dialah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga kematian datang kepada
salah seorang diantara kamu, melaikat-malaikat Kami mencabaut nyawanya,
dan mereka tidak melalaikan tugasnya. Kemudian mereka (hamba-hamba
Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka yang sebenarnya.
Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dialah
pembuat perhitungan yang paling tepat”. (QS : Al-An’am : 61-62)
Pemusnah kenikmatan ad alah mati, yang memisahkan kumpulan, merenggut
anak-anak. Kematian datang dengan bencana dan petaka, lalu meninggalkan
mereka tergeletak dalam kegelapan. Begitulah kematian. Manusia banyak
yang melalaikannya. Mereka seakan tak pernah akan menghadapi kematian.
Mereka berpesta dengan kehidupannya. saat menjemut maut/al-qalam.
BACA JUGA Masih Suka Minum Alkohol ...? Alkohol Jadi Sumber Penyakit dan Kematian di dunia
BACA JUGA Rosulullah SAW. Ditinggal Ibu Tercinta
BACA JUGA Waspada Bayaha dari 5 makanan atau Minuman
BACA JUGA Masih Suka Minum Alkohol ...? Alkohol Jadi Sumber Penyakit dan Kematian di dunia
BACA JUGA Rosulullah SAW. Ditinggal Ibu Tercinta
BACA JUGA Waspada Bayaha dari 5 makanan atau Minuman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar