Pemuda merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Pemuda
menjadi hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan. Mengapa seperti itu?
Hal ini terjadi karena dalam beberapa tahun ke depan, para pemuda lah
yang akan menggantikan para pemimpin di dunia ini. Saat ini, banyak
pemimpin-pemimpin yang tidak amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi
pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab di masa mendatang.
Dalam memimpin dunia, diperlukan karakter yang kuat serta diimbangi
dengan pengetahuan yang luas. Kita sebagai pemuda Islam seharusnya
memiliki sikap bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah
dilakukan. Selain itu, kita juga harus disiplin pada diri sendiri,
peduli antar sesama umat manusia, saling tolong-menolong, serta saling
menghormati satu sama lain. Sikap-sikap tersebut sebaiknya ada dalam
diri kita sejak dini, karena sikap tersebut yang akan menggambarkan
identitas diri kita sebagai pemuda Islam yang terpuji.
Selain karakter yang kuat, seorang pemimpin sebaiknya memiliki
pengetahuan yang luas, supaya tidak termakan oleh arus zaman. Oleh
karena itu, kita harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan
kemajuan di dalam berbagai bidang.
Menjadi pemimpin dunia tidaklah mudah, maka dari itu kita bisa
melatih diri dengan cara mengikuti organisasi-organisasi yang berada di
kampus. Dengan cara tersebut kita dapat mempelajari banyak hal, seperti
bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik (leadership), bagaimana
cara menyampaikan pendapat yang baik, bagaimana cara menegur anggota
yang salah, dan lain sebagainya.
Selain
itu, kita juga dapat menambah relasi baru dan pengalaman yang dapat
menjadi pelajaran bagi diri kita. Banyak pemuda-pemuda yang dapat
dijadikan tauladan untuk kehidupan kita ke depannya. Namun, di era
sekarang banyak pula pemuda-pemuda yang sudah mulai kehilangan arah dan
lalai dengan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, kita harus menghidupkan
kembali semangat para pemuda Islam sebagai aset pemimpin dunia dengan
cara menyadarkan betapa pentingnya fungsi dan peran mereka bagi suatu
kaum, menyadarkan apa sebenarnya tujuan hidupnya, serta memaparkan
dampak dari setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Pada zaman Rasulullah saw., para pemuda memiliki peran yang sangat
penting dalam mendakwahkan Islam. Terdapat banyak sahabat yang memeluk
Islam di Makkah berasal dari kalangan pemuda seperti Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Jejak keutamaan pemuda Islam
tersebut sangat kontras dengan kondisi mayoritas pemuda Islam saat ini.
Maka dari itu, sebagai pemuda yang cerdas kita harus menyadari betapa
pentingnya peranan kita bagi negeri ini.
Dalam sejarah perjuangan Indonesia, banyak sekali peristiwa yang
melibatkan pemuda seperti Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28
Oktober 1928. Sumpah Pemuda tersebut merupakan salah satu wujud
kepedulian kaum pemuda dalam rangka memulai langkah perjuangan menuju
negara Indonesia yang merdeka. Selain itu, para pemuda juga berusaha dan
berkorban untuk mewujudkan terjadinya reformasi.
Sampai saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pemuda sering disebut sebagai “agent of change”yang
berarti pembawa perubahan bagi suatu kaum dan negara. Kemajuan suatu
negara dapat dilihat dari perilaku pemudanya, apabila pemuda-pemuda
dalam suatu negara tersebut dapat berkontribusi melalui ide-idenya yang
kreatif dan inovatif, maka negara tersebut akan memiliki potensi untuk
menjadi negara yang lebih maju.
Setiap
orang mempunyai tujuan hidup yang berbeda-beda, begitu pula dengan
pemuda. Mereka semua pasti menginginkan kehidupan yang nyaman, bahagia,
dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat nanti. Setiap pemuda harus
mengetahui apa sebenarnya tujuan hidupnya. Apakah hanya untuk
berfoya-foya? Atau ingin menjadi pemuda yang bermanfaat bagi nusa dan
bangsa?
Untuk itu, mereka harus berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an dan
Al-Hadits supaya memiliki tingkat keimanan yang tinggi serta mempunyai
panduan dalam berjuang menghadapi kehidupan di dunia ini. Pemuda yang
berpedoman pada Al-Qur’an akan selalu berhati-hati dalam bertingkah dan
berucap, karena mereka sadar bahwa ada yang mengawasinya dan mencatat
segala amal perbuatannya, baik itu perbuatan yang terpuji ataupun
perbuatan yang tercela.
Pemuda Islam juga harus berpikir panjang untuk melakukan suatu hal.
Mereka diharuskan untuk berpikir berulang-ulang supaya mengetahui dampak
yang akan ditimbulkan dari setiap perbuatannya. Apabila hal-hal yang
mereka lakukan berdampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain,
maka kegitan tersebut boleh dilanjutkan. Kegiatan tersebut dapat berupa
organisasi seperti Karang Taruna, melakukan aksi sosial, beramal, dan
lain sebagainya. Namun, apabila hal yang dilakukan berdampak negatif,
sebaiknya mereka jangan melakukan hal-hal semacam itu, karena bukan
hanya mereka yang merasakan dampaknya, tetapi juga orang tua dari mereka
dan orang-orang disekitarnya.
Jika dahulu Islam pernah mencapai masa kejayaannya, maka saat ini
adalah tugas kita sebagai pemuda untuk mengembalikan kejayaan tersebut.
Sebagai pemuda, kita harus selalu semangat untuk menghadirkan Islam yang
jaya di mata dunia. Islam bukan agama terorisme, tetapi Islam adalah
agama yang mengajarkan kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Oleh: Devi Rayfahiz, mahasiswi Politeknik Negeri Jember
diambil dari www.kiblat.net
Baca Juga : Jika Anda Bepergian ini Hukum dalil sholat Qoshor
Baca Juga Anak istri selamat tapi adiknya yang Hafal Alquran 30 Juz Lenyap
Baca juga Ketika gempa terjadi maka-amal apa yang harus diperbanyak...?
Oleh: Devi Rayfahiz, mahasiswi Politeknik Negeri Jember
diambil dari www.kiblat.net
Baca Juga : Jika Anda Bepergian ini Hukum dalil sholat Qoshor
Baca Juga Anak istri selamat tapi adiknya yang Hafal Alquran 30 Juz Lenyap
Baca juga Ketika gempa terjadi maka-amal apa yang harus diperbanyak...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar