كُنَّا
مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِ
عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنْتَ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ فَقَالَ لَهُ
عُمَرُ فَإِنَّهُ الْآنَ وَاللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآنَ يَا عُمَر ُ
رواه البخاري
“Kami
bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau dalam keadaan
memegang tangan Umar bin Al Khaththab, lalu Umar berkata kepada beliau:
“Wahai, Rasululah! Sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu
kecuali diriku,” lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak, demi Dzat yang jiwaku di tanganNya, sampai aku lebih kamu cintai
dari dirimu sendiri”. Lalu Umarpun berkata: “Sekarang, demi Allah,
sungguh engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri,” lalu Nabi n
bersabda: “Sekarang, wahai Umar!”
[8]. HR al Bukhari, kitab al Aimaan an an Nudzur, Bab Kaifa Kaanat Yamiin an Nabi, no. 6632.
Baca Juga Hal hal yang diwajibkan atau difardukan dalam Wudhu
Baca Juga Hal hal yang diwajibkan atau difardukan dalam Wudhu
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1-
Ilustrasi Rasûlullâh shallallah alaihi wa salam memberikan petunjuk
kepada Umar radhiyallahu Anhu bagaimana mencintai Rasulullah Muhammad
shalallahu alaihi wa salam.
2- Cinta Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan bagian dari cinta kepada Allah.
Cinta kepada Allah menuntut konsekwensi mencintai semua yang Allah
cintai. Dan Allah mencintai nabi dan kekasihNya, Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sehingga, cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam merupakan cabang dan termasuk kecintaan kepada Allah.
3-
Semua kecintaan dan pengagungan kepada manusia diperbolehkan hanya
karena ikut kepada kecintaan Allah dan pengagunganNya, seperti cinta dan
pengagungan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
4-
Kecintaan tersebut merupakan kesempurnaan mencintai dan mengagungkan
Dzat yang mengutusnya, karena umatnya mencintai beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam karena Allah mencintainya. Merekapun mengagungkan dan
memuliakan beliau, karena Allah memuliakannya.
5-
Dengan demikian, cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengharuskan kita mencontoh dan bersikap sama dengan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala hal yang dicintai dan
dibencinya. Dan diwujudkan dalam ittiba’ (meniru) beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
6- Mencintai semua yang
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam cintai, dan membenci semua yang
beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam benci, ridha dengan semua yang
beliau ridhai dan marah terhadap semua yang Rasulullah Shallallahu
‘alaihi was allam marah padanya, serta mengamalkan semua tuntutan cinta
dan benci tersebut dengan amal perbuatan.
7-
Bagaimana dengan kita kaum Muslimin sebagai pengikut beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam ? Tentu menjadi sebuah keharusan untuk mewujudkan
cinta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam realitas kehidupan
sehari-hari. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita mengikuti
tauladan tercinta, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
-
Cinta Rasul, menganjurkan kepada kita agar meniru Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wasallam dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak
terjangnya. Karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada
kaum mukmin agar meniru sikap Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو
اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [Al-Ahzab:21].
Baca Juga Tentang hadist Hakekat Mencintai Rosulullah SAW.
Baca Juga Tentang hadist Hakekat Mencintai Rosulullah SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar