
“Syaikh,
dalam buku Anda tertulis bahwa membaca shalawat adalah satu-satunya
ibadah yang pasti diterima oleh Allah. Apakah benar demikian? Mohon
penjelasannya.”
*AsSyaikh Ali Jum’ah RA* menjawab:
“Ya
benar, saya menulis demikian. Bershalawat kepada Nabi SAW adalah amalan
yang pasti diterima oleh Allah Ta'ala. Jika kamu bersedekah, dan kamu
ingin dipuji, maka sedekahmu sia-sia.
Begitu pula jika kamu shalat karena ingin diperhatikan manusia, shalatmu tanpa pahala.
Tapi
jika kamu bershalawat, walaupun kamu riya, kamu tetap akan mendapatkan
pahala, karena shalawat berhubungan dengan Nabi Allah yang agung, yaitu
Nabi Muhammad SAW.”
Baca Juga Hadist tentang Husnul khotimah
Baca Juga Hadist tentang Husnul khotimah
Shalawat, Satu-satunya Ibadah yang Pasti Diterima
Dalam
kitab *al-Fawaid al-Mukhtarah, As Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’roni RA*
meriwayatkan bahwa *As SyaikhAbul Mawahib Imam asy-Syadzili RA* berkata:
رَأَيْتُ
سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا
رَسُوْلَ اللهِ صَلاَةُ اللهِ عَشْرًا لِمَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مَرَّةً
وَاحِدَةً هَلْ ذَلِكَ لِمَنْ حَاضَرَ الْقَلْبَ؟ قَالَ لاَ، بَلْ هُوَ
لِكُلِّ مُصَلٍّ عَلَيَّ وَلَوْ غَافِلاً
_
“Aku pernah bermimpi bertemu Baginda *Nabi Muhammad SAW*. Aku bertanya,
“Ada
hadits yang menjelaskan sepuluh rahmat Allah diberikan bagi orang yang
berkenan membaca shalawat, apakah dengan syarat saat membaca harus
dengan hati hadir dan memahami artinya?”
*Nabi SAW.*menjawab,
“Bukan, bahkan itu diberikan bagi siapa saja yang membaca shalawat meski tidak faham arti shalawat yang ia baca.”
Allah
SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk senantiasa memohonkan doa
kebaikan dan ampunan bagi orang tersebut (yang membaca shalawat).
Terlebih jika ia membaca dengan hati yang hadir, pasti pahalanya sangat besar, hanya Allah Ta'ala yang mengetahuinya.
Bahkan,
ada sebuah keterangan apabila kita berdoa tidak dimulai dengan memuja
Allah SWT, tanpa membaca shalawat, kita disebut sebagai orang yang
terburu-buru.
عن فَصَالَةَ بن عُبَيدْ رضى الله
عنهما قَالَ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً يَدْعُوْ
فِىْ صَلاَتِهِ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَجَّلَ هَذَا. ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ
اَوْ لِغَيْرِهِ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ
رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى
عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُوْ بَعْدُ
بِمَا شَاءَ، رواه ابو داود والترمذى وقال حديث صحيح.
*Baginda
Nabi SAW* mendengar ada seseorang yang sedang berdoa tapi tidak dibuka
dengan memuja Allah SWT dan tanpa membaca shalawat, *Nabi SAW* bersabda :
“Orang ini terburu-buru.”
Kemudian *Nabi SAW* mengundang orang itu, lalu ia atau orang lainnya dinasehati,
“Jika
diantara kalian berdoa, maka harus diberi pujian kepada Allah Swt.,
membaca shalawat, lalu berdoalah sesuai dengan apa yang dikehendaki.”
*(HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)*
Apalagi
jika bertepatan dengan hari Jum’at, maka perbanyaklah membaca shalawat
di dalamnya. Karena *Nabi SAW* bersabda dalam sebuah hadits:
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ مِنْ اَفْضَلِ اَيَّامِكُمْ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ فَاَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيْهِ فَاِنَّ
صَلاَتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ رواه ابو داود.
“Hari yang paling mulia adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat di hari itu, karena shalawat kalian dihaturkan kepadaku.”_
Ulama sepakat bahwa shalawat pasti diterima, karena dalam rangka memuliakan *Rasulullah SAW* Ada penyair yang berkata:
أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ # فَقَبُوْلُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ
أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا # اِلاَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
"Senantiasalah membaca shalawat, sebab shalawat pasti diterima. Adapun amal yang lain mungkin saja diterima atau ditolak, kecuali shalawat pasti diterima."
Baca Juga Tentang Puasa Haram
اللهم صلى على سيدنا محمد واله وصحبه وسلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar