SHALAT adalah kewajiban. tentu kita mengetahui hal ini.
Tapi, tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak orang yang tidak
melaksanakannya atau lalai dalam mengerjakannya. Hal ini membuktikan
bahwa ucapan kita mengenai rasa cinta pada Rasulullah SAW itu tidaklah
benar. Mengapa? Sebab, seseorang yang mencintai orang lain, ia akan
berusaha melakukan apapun yang diperintahkan orang yang dicintainya,
selagi itu berupa kebaikan.
Jika kita tidak ingin dikatakan sebagai pendusta, yang menyatakan
cinta tapi tak membuktikan, maka buktikanlah rasa cinta pada Rasulullah
itu. Dengarlah apa yang diperintahkan oleh Rasulullah. Resapi setiap
nasihatnya dan berusahalah untuk menjalankannya. Salah satunya nasihat
tentang shalat.
Nabi Muhammad SAW menasihatkan
kepada orang yang melakukan shalat untuk merasa bahwa shalatnya adalah
shalat terakhir baginya. Karena sudah lumrah bahwa perpisahan akan
membuat seseorang maksimal dalam berucap dan bertindak, totalitas yang
tidak didapati pada keadaan lainnya.
Seperti
yang lumrah terjadi di saat berpergian, seorang yang pergi dari suatu
daerah dengan rencana kembali ke daerah tersebut, berbeda dengan orang
yang pergi tanpa ada rencana ingin kembali. Seorang yang berpisah, akan
melakukan totalitas yaitu meninggalkan jejak baik yang tidak dilakukan oleh
yang lainnya.
Bila seorang shalat dengan perasaan seakan shalat itu adalah shalat
yang terakhir baginya; ia tidak akan bisa shalat lagi setelah ini, tentu
ia akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat itu. Dia perindah
penunaiannya, proposional dalam ruku’, sujud, menunaikan
kewajiban-kewajiban serta sunah – sunah shalat dengan sebaik mungkin.
Sudah seharusnya seorang mukmin mengingat pesan ini di setiap shalatnya. Lakukanlah shalat seakan shalat itu adalah shalat perpisahan. Hadirkan perasaan bahwa itu adalah shalat yang terakhir. Apabila ia merasakan itu maka akan membawanya menunaikan shalat dengan sebaik mungkin.
Dan siapa yang shalatnya baik, maka ibadah shalatnya akan menghantarkan pada kebaikan-kebaikan dan menghalangi dari segala keburukan dan kerendahan. Ia akan merasakan manisnya iman. Shalat menjadi penyejuk pandangan dan penyebab kebahagiaan untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar