PESAN ROH KEPADA MANUSIA
Apabila
roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam di
langit atau bumi akan mendengarnya, kecuali jin dan manusia.
Apabila
mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan, aku
minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan
perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan
malaikat maut".
Setelah itu, mayat bersuara lagi
sambil merayu : "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau
menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya
dengan air yang dingin, karena tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh
dari tubuh".
Apabila dimandikan, roh sekali lagi
merayu : "Demi Allah, wahai orang yang memandikan, jangan engkau
menggosok aku dengan kuat, sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya
roh".
Setelah dimandikan dan dikafankan, telapak
kaki mayat diikat, dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya
jangan diikat terlalu kuat saat mengafani kepalanya, karena ia ingin
melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami untuk yang
terakhir kalinya, karena ia tidak dapat melihat lagi sampai Hari
Kiamat.
Ketika keluar dari rumah lalu ia berpesan :
"Demi Allah, wahai jama’ahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi
janda. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim
dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku
telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka
buat selama-lamanya".
Setelah dibawa dan
melangkah dari rumah, roh pula berpesan : "Wahai kekasihku, wahai
saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana
ia memperdayakan aku, dan janganlah kamu lalai sebagaimana ia
melalaikan aku".
"Sesungguhnya aku tinggalkan apa
yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku, dan sedikitpun mereka tidak
mau menanggung kesalahanku".
"Allah menghisab aku, padahal kamu merasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau mendo’akan aku".
Rasullullah S.A.W bersabda :
"Apabila
telah sampai ajal seseorang, maka akan masuklah sekumpulan malaikat ke
dalam lubang-lubang kecil dalam badan, dan kemudian mereka menarik
rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai kelutut.
Setelah
itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk untuk menarik roh
dari lutut hingga ke perut, dan kemudian mereka keluar.
Datang lagi sekumpulan malaikat yang lain, dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudian mereka keluar.
Dan
yang terakhir datang lagi sekumpulan malaikat, kemudian menarik roh
dari dadanya hingga ke kerongkongan dan itulah yang dikatakan saat naza’
orang itu".
Sambung Rasullullah S.A.W. lagi :
"Jika
yang naza’ itu orang yang beriman, maka malaikat Izrail a.s. akan
menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang naza’ itu
dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu
melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di
sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada syurga dan
pandangannya melihat terus ke sayap Izrail a.s."
"Jika
naza’ itu orang yang munafik, maka malaikat Izrail a.s. akan menebarkan
sayapnya yang di sebelah kiri. Maka orang yang naza’ itu dapat melihat
kedudukannya di neraka, dan saat itu orang tersebut tidak lagi dapat
melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya
apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya".
•
Abdurrahman Alhabsyi
SAKRATUL MAUT
"Kalau
sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa
orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta
berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu
akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat
memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada
hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena
kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan
kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (QS.
Al-An'am : 93).
Cara
Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang
bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada
Allah, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya,
bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan
dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan
raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan Tiga ratus pedang"
Di
dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat
mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan
selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi
Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal
itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka
bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi
Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail,
maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan,
dan bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Allah", salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatullah", jawab Nabi Idris a.s.
Beliau
sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu
adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s.
melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris
a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail.
Selesai
berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya
untuk menghadap Allah sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas
dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus
berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara
yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah,
Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan tamunya itu ke sebuah perkebunan di
mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita", pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
"Subhanallah, (Maha Suci Allah)", kata Nabi Idris a.s.
"Kenapa … ?", Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita", ungkap Nabi Idris a.s.
Kemudian Beliau berkata: "Semalam Anda menolak makanan yang halal, kini Anda menginginkan makanan yang haram".
Malaikat
Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang
tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang
belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya … ?", tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail", jawab Malaikat Izrail.
Nabi
Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak
berdaya. "Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?", selidik Nabi
Idris a.s serius.
"Tidak", senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu", Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
"Aku punya keinginan kepadamu", kata Nabi Idris a.s
"Apa itu … ? Katakanlah … !", jawab Malaikat Izrail.
"Kumohon
engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah
SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya
dan meningkatkan amal ibadahku", pinta Nabi Idris a.s.
"Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada
saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan
permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Allah, Malaikat Izrail segera
mencabut nyawa Nabi Idris a.s. dan sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali.
Allah mengabulkan permohonannya.
Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti", jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu", Kata Malaikat Izrail.
Masya Allah, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul, maut itu, datang kepada kita … ?
Siapkah kita untuk menghadapinya … ?
INGATLAH..!!! Bahawa kita semua adalah calon
JENAZAH"Kullu Naffsin Dazaaiqotul Maut"
Setiap
yang bernyawa PASTI MATI bahkan sudah Allah atur jadwal ajalnya jangan
lalai persiapkan Bekal Amal Ibadahmu Jangan sampai menjadi manusia
paling merugi.
"Allahumakhatim lanna bi islam,wakatim lanna bi imaan,wakatim lanna bihusnil khotimah"
Ya Allah akhirilah hidup kami dengan islam,akhirilah hidup kami dengan iman,akhirila hidup kami dengan Husnul Khotimah.
Aamin Ya Robbal Alamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar