عَنْ
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ
مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى
عَصَبِيَّةٍ
Dari Jabir
bin Muth’im, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada
'ashabiyyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena
'ashabiyyah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena
'ashabiyyah.”
[HR. Abu Dawud No.4456].
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1-
'Ashabiyyah adalah fanatik buta. Bersikap membela dan mengikuti pihak
yang menjadi sasaran 'ashabiyyah baik pihak tersebut benar ataupun
salah. Benar atau salah tetap dibela.
2-
'Ashabiyyah dilarang karena seharusnya seseorang membela kebenaran.
Kebenaran adalah yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah Nabi shollallahu
alaihi wasallam.
3- Makna syar’i 'ashabiyyah
disarikan dari beberapa hadits Nabi saw berikut ini. Imam Abu Dawud
menuturkan sebuah riwayat dari Watsilah bin al-Asqa’ ra, bahwasanya ia
mendengar bapaknya berkata:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْعَصَبِيَّةُ قَالَ أَنْ تُعِينَ قَوْمَكَ عَلَى الظُّلْمِ
“Saya
(bapak Watsilah bin al-Asqa’ ra) bertanya, “Yaa Rasulullah, apa
‘ashabiyyah itu? Beliau menjawab, “Kamu menolong kaummu atas
kedzaliman”.[HR. Imam Abu Dawud]
4- Hukum 'Asobiyyah adalah,"haram."
5-
Diantara perbuatan yang terkategori tindakan ‘ashabiyyah adalah membela
bangsa dan negara, hanya karena alasan kebangsaan, tanpa memandang lagi
apakah bangsanya benar atau tidak. Membela keluarga dan kerabat
meskipun mereka melakukan kedzaliman dan kefajiran. Termasuk ‘ashabiyyah
pula, membela kelompok atau partai yang jelas-jelas telah menyimpang
dari ajaran Islam. Wallahu a’lam bish shawab.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
-
Adapun “pengakuan sebagai bangsa”,yaitu sekedar menyatakan diri
sebagai salah satu dari bangsa yang ada. Hal sedemikian merupakan
keharusan dengan tujuan menjelaskan. Sebab, tidak benar sebagai Bangsa
Indonesia jika mengakukan dirinya Bangsa Belanda atau bangsa lainnya.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai
manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”_(Q.S.49:13).
Baca Juga Hadist Tentang Ikatan iman yang paling Kuat
Baca Juga Hadist Tentang Ikatan iman yang paling Kuat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar