عن
عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فَإِذَا كَانُوا
بِبَيْدَاءَ مِنْ الْأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ قَالَتْ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ
وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ قَالَ يُخْسَفُ
بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ(البخاري)
Dari 'Aisyah radhiyallah anha berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam:
Para
tentara akan berperang untuk merusak ka’bah, maka ketika tentara sudah
sampai di tanah baida’, mereka di masukkan ke tanah dari yang terdepan
sampai yang terakhir. Aisah berkata: saya berkata hai rasulullah,
bagaimana mereka dimasukkan ke tanah dari yang terdepan sampai yang
terakhir dan didalamnya terdapat pasar mereka, dan orang yang bukan
golongan mereka. Nabi bersabda: mereka dimasukkan ketanah (dirusak) dari
awal hingga akhir kemudian mereka dibangunkan sesuai dengan niat mereka
(Bukhori).
1- Orang yang merusak atau menantang Allah akan hancur.
2-
Dalam hadits ini lafadhnya praktis yaitu orang yang ingin menghancurkan
ka’bah yang merupakan kiblat manusia untuk menyembah Allah.
3- Hadits ini juga menunjukkan bahwa niat merupakan sesuatu hal yang penting dalam setiap perjalanan manusia.
4-
Orang sama-sama menuju ke tempat yang sama akan tetapi niatnya berbeda
maka akan menjadikan pandangan Allah berbeda terhadap kedua orang
tersebut.
5- Dalam hadits ini juga secara tidak langsung menyatakan bahwa Allah memandang batin seseorang dari pada fisik dan tempatnya.
6- Hal itu terbukti bahwa orang yang niatnya berbeda yang berada di tengah-tengah tentara perusak akan dibangkitkan lagi.
7- Jika seorang manusia berniat akan melakukan sesuatu haruslah ikhlas karena Allah dan semata-mata untuk mencari ridhonya.
8-
Maka jika manusia ikhlas dalam niat dan melakukan sesuatu, amal yang
kecil akan lebih berharga dimata Allah daripada amal yang besar tapi
tanpa niat yang ikhlas.
9- Namun orang yang ikhlas
tersebut berada dalam kekawatiran yang amat besar. Jika tergelincir
sedikit niatnya maka hancurlah ikhlasnya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1-
Allah Swt. memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia mengetahui
semua yang tersembunyi dan semua yang tampak, dan bahwa tiada yang samar
bagi Allah suatu hal pun dari mereka, melainkan Dia mengetahuinya dan
meliputi mereka dalam semua keadaan, zaman, hari-hari, jam dan
detik-detik mereka, serta mengetahui semua yang ada di bumi dan di
langit. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya walau seberat
zarrah, dan bahkan yang lebih kecil lagi dari itu di semua kawasan bumi,
laut, dan bukit-bukit.
قُلْ
إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ
وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ،
Katakanlah,
Jika kalian menyembunyikan apa yang ada dalam hati kalian atau kalian
melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.
2- Allah
menegaskan bahwa orang-orang yang ber-nahi munkar itu selamat, sedangkan
orang-orang yang berbuat aniaya itu binasa. Adapun orang-orang yang
bersikap diam, Allah Swt. tidak menyebutkan nasib mereka, karena setiap
pembalasan itu disesuaikan dengan jenis pelanggarannya; sedangkan mereka
yang bersikap diam bukanlah orang-orang yang berhak mendapat pujian,
bukan pula orang-orang yang melakukan pelanggaran berat yang berhak
untuk dicela.
فَلَمَّا
نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ
وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا
يَفْسُقُونَ
Maka ketika
mereka melupakan (tidak menghiraukan) apa yang telah diperingatkan
kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang daripada
perbuatan jahat itu, dan Kami timpakan orang-orang yang zalim dengan
azab seksa yang amat berat, disebabkan mereka berlaku fasik (derhaka).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar