Sedekah laut yang digelar di Pantai Baru, Bantul, pada Sabtu, 13
Oktober 2018 batal.
Sekelompok massa bercadar yang tiba-tiba datang
langsung mengobrak-abrik dan merusak segala persiapan gelaran sedekah
laut.
Informasi yang dihimpun, peristiwa perusakan itu terjadi pada Jumat,
12 Oktober 2018 sekitar pukul 23.30 WIB atau jelang gelaran sedekah
laut.
Cerita bermula saat puluhan orang bercadar mengendarai dua unit
mobil, satu mobil ambulans, dan sejumlah motor mendatangi Pantai Baru.
Baca Juga
Sambil berteriak takbir, massa bercadar itu merusak penjor (hiasan
dari pohon pisang), memecah kaca meja, dan mengobrak-abrik kursi yang
disiapkan untuk tamu.
Massa bercadar itu berada di lokasi sekitar 15 menit dan meninggalkan
spanduk yang terpasang dekat lokasi sedekah laut bertuliskan "Menolak
Semua Kesirikan Berbau Budaya Sedekah Laut atau Selainnya". Di spanduk
juga tercantum Aliansi PETA.
"Nelayan dan masyarakat trauma dengan peristiwa itu," ujar Tuwuh, salah satu warga.
Tuwuh menduga aksi itu berlatar belakang pandangan yang berbeda dalam
memaknai sedekah laut. Sebagian kelompok beranggapan kegiatan itu
termasuk sirik.
Meskipun demikian, sedekah laut sudah berlangsung turun-temurun dan baru kali ini ditolak serta diobrak-abrik.
Saat ini warga sekitar, khususnya panitia, mengaku trauma dengan aksi
perusakan tersebut. Warga sekitar dan panitia pun berharap peristiwa
tersebut tidak terulang.
Kapolres Bantul AKBP Sahad Hasibuan membenarkan peristiwa perusakan
beberapa properti sedekah laut. Dia pun mengaku telah memeriksa sembilan
orang yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut. Namun, sampai
sejauh ini belum ada yang ditetapkan tersangka.
Dia menegaskan, penyidik masih menggali keterangan saksi dan mencari bukti-bukti.
"Barang bukti juga sudah kami amankan dan kami mintai keterangan kepada mereka terkait motifnya," ujar Sahad.
Ia menuturkan, kegiatan sedekah laut sempat diunggah di media sosial
dan muncul pertentangan di kalangan masyarakat, ada yang setuju dan
tidak setuju dengan alasan sirik dilarang agama.
"Warga menganggap pro-kontra wajar, tetapi tidak menyangka sampai terjadi penyerangan," ucapnya.
Terkait hubungan kejadian di Bantul dengan Cilacap baru-baru ini,
Sahad mengaku masih merangkai alur cerita lewat keterangan yang
dihimpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar