عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ
وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ
يُعْطَ لَمْ يَرْضَ
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
beliau bersabda, “Celakalah hamba (orang yang diperbudak) dinar,
dirham, beludru dan kain bergambar. Jika dia diberi dia ridha, jika
tidak diberi dia tidak ridha. HR. Tirmidzi, no. 2336; Ahmad 4/160; Ibnu
Hibbân no. 3223; al-Hâkim 4/318; al-Qudhai dalam Asy-Syihâb no. 1022;
dishahihkan oleh syaikh Salîm al-Hilâli dalam Silsilah al-Manahi
asy-Syar’iyyah, 4/194
1-
Hendaknya seorang hamba tidak membiarkan dirinya diperbudak harta dalam
kehidupannya, selalu berangan-angan dan bermimpi untuk mendapatkannya,
mencintai dan membenci karenanya, membela dan memusuhi hanya demi harta.
Karena hal itu hanya akan membawa kepada kehancurannya.
2-
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sepantasnya
seseorang itu mengambil harta dengan kemurahan jiwa, agar dia diberkahi
di dalam hartanya. Jangan sampai dia mengambilnya dengan ambisi dan
rakus. (al-Washiyatul Kubrâ, hlm. 55, tahqîq : Syaikh Salîm al-Hilâli)
3-
Harta itu adalah ujian, padahal manusia sangat menyukainya. Oleh karena
itu, banyak orang yang gagal dalam menghadapi ujian besar ini. Sedikit
sekali orang yang bisa bersyukur kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala atas
limpahan nikmatNya yang tidak terhitung banyak dan nilainya.
4-
Banyak orang mengira, jika Alloh memberikan harta yang banyak
kepadanya, itu bertanda Alloh mencintainya. Sebaliknya, jika Alloh
mengurangi rizqinya, itu pertanda Alloh menghinakannya. Ini adalah
anggapan keliru. Karena semua itu merupakan ujian dari Alloh Azza wa
Jalla .
5- Alloh memberikan harta kepada siapa yang disukai atau yang dibenci.
6- Akhirnya seseorang harus menyadari, bahwa semua ini adalah ujian, supaya menghadapinya dengan keta'atan.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Kemuliaan dan kehinaan tidak bisa diukur dengan harta
فَأَمَّا
الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ
فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ
عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Adapun
manusia, jika dia diuji oleh Rabbnya, dimuliakan dan diberi kesenangan,
maka dia akan berkata, “Rabbku telah memuliakanku”. Sedangkan bila
Rabbnya mengujinya lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata, “Rabbku
telah menghinakanku”. [al-Fajar/89:15-16]
2- Harta merupakan ujian.
أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ ۚ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ
Apakah
mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada
mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan
kepada mereka ? tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.
[al-Mukminûn/23:55-56].
3- Banyak orang gagal diuji dengan harta
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ
ٌDan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar