عن جابر رضي الله عنه قال،
كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي عَلَى
رَجُلٍ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ فَأُتِيَ بِمَيِّتٍ فَقَالَ أَعَلَيْهِ
دَيْنٌ قَالُوا نَعَمْ دِينَارَانِ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ
Dari Jabir radhiyallahu anhu berkata,
“Adalah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menshalatkan laki-laki
yang memiliki hutang. Lalu didatangkan mayit ke hadapannya. Beliau
bersabda: “Apakah dia punya hutang?” Mereka menjawab: “Ya, dua dinar.
Beliau bersabda,“Shalatlah untuk sahabat kalian.”[HR. Abu Daud No. 3343,
dishahihkan Syaikh Al-Albani dalamShahih wa Dhaif Sunan Abi DaudNo.
3343]
Baca Juga Hadist tentang orang yang berhutang dan berniat tidak Melunasinya
Baca Juga Hadist tentang orang yang berhutang dan berniat tidak Melunasinya
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1-
Maksudnya adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam ingin menjelaskan
kepada para sahabatnya bahwa, hutang sangat tidak layak ditunda dibayar
sampai meninggal, padahal ia sudah mampu membayarnya.
2-
Sahabat yang punya hutang tidak dishalati oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, padahal shalat beliau adalah syafaat.
3-
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bahwa shalat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah syafaat. Beliau berkata, Jika didatangkan
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seorang mayit, lalu dia hendak
menshalatkan maka Beliau akan bertanya, apakah dia punya hutang atau
tidak? Jika dia tidak punya hutang maka Beliau menshalatkannya, jika
dia punya hutang maka Beliau tidak mau menshalatkannya, namun
mengizinkan para sahabat menshalatkan mayit itu. Sesungguhnya shalat
Beliau (untuk si mayit) adalah syafaat (penolong) dan syafaat Beliau
adalah hal yang pasti.”[Zaadul Ma’ad, 1/486, Mu’ssasah Risalah, Beirut,
cet. XVII, 1415 H, Syamilah]
4- Semoga kita terlepas dari jeratan utang :
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma
inni a’udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal
kasal, wa a’udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a’udzu bika min
ghalabatid dain wa qahrir rijal.
Artinya : Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih.
Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung
kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau
dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”Aamiin ya
rabbal'alamin.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:
-
Karena keagungan Allah Subhana wa Ta'ala dan kebesaran serta
ketinggian-Nya, hingga tidak ada seorang pun yang berani memberikan
syafaat kepada seseorang di sisi-Nya melainkan dengan izin dari-Nya.
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ
Tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan seizin-Nya. (Al-Baqarah: 255)
وَلا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضى
dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah. (Al-Anbiya: 28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar